Minggu, 27 November 2011

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

A.    Uraian Materi
Pendidikan anak usia dini 0-8 tahun menurut Jamaris (2003) telah cukup lama menjadi perhatian beberapa tokoh atau para ahli filsafat seperti Plato (427 - 347 B.C) dan Aristoteles (394 - 323 B.C). Plato mengemukakan pendidikan yang paling tepat untuk mendidik anak adalah sebelum usia 6 tahun . Seorang ahli pendidikan lainnya seperti John Amus Comenicus (1592 - 1672) dalam bukunya "The School of Infant" menyatakan pendidikan anak telah berada dalam pangkuan ibunya. Comenicus berpendapat pendidikan anak berlangsung sejalan dengan aktivitas bermain karena bermain adalah realisasi dari pengembangan diri kehidupan anak. Sedangkan John Peztalozzi (1746 - 1827) berpendapat bahwa pendidikan dimulai di rumah, melalui berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain.
Frederik Froebel (1792 - 1852), ahli pendidikan anak di Jerman menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan landasan terpenting bagi perkembangan anak selanjutnya. Dan menurut Froebel aktivitas bermain merupakan alat pendidikan yang menjadi pusat dari seluruh kegiatan anak. Maria Montessori (1870 - 1953), ahli pendidikan anak dari Italia yang menekankan pentingnya masa peka yaitu masa dimana anak telah siap melakukan berbagai kegiatan yang ia butuhkan dan merupakan factor yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
Menurut Husein dkk (2002), pembinaan dan pengembangan potensi anak bangsa dapat diupayakan melalui pembangunan di berbagai bidang yang didukung oleh atmosfir masyarakat belajar. Anak usia dini memiliki kedudukan sebagai tunas bangsa dan penerus cita-cita perjuangan bangsa memiliki posisi dan fungsi strategis dalam pembangunan manusia yang berkualitas terutama pembangunan pendidikan yang menjadi bagian integral dalam pembangunan suatu bangsa, sehingga tanggung jawab pengembangan dan pembinaan potensi anak yang seyogyanya dilakukan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan/atau informal (UU Sisdiknas 2003 No. 26).
Pengembangan anak usia dini penting untuk diselenggarakan dalam membantu meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta baik dalam keluarga maupun di kelompok bermain, Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Taman Kanak-kanak sebelum memasuki pendidikan dasar. . Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam masa ini anak usia dini berada pada usia kurun
waktu yang disebut masa peka yaitu saat anak untuk menerima rangsangan yang cukup baik, terarah, dan di dorong ke tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan demikian diharapkan kemampuan dasar anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan benar. Menurut Konvensi Hak Anak yang diakui secara internasional, pada dasarnya setiap anak memiliki hak yang sama seperti orang dewasa lainnya untuk memperoleh perlakuan yang semestinya. Hak anak tersebut meliputi : 1) hak atas kelangsungan hidup (survival), 2) hak untuk berkembang (development), 3) hak atas perlindungan (protection), dan 4) hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat (participation).
Di Indonesia dewasa ini pengembangan dan pembinaan potensi anak usia dini tengah mendapatkan perhatian serius dari sejumlah pihak khususnya dari pemerintah, karena disadari benar bahwa anak usia dinilah yang akan menjadi penerus generasi yang akan datang. Untuk mewujudkan generasi yang unggul dan tangguh serta mampu bersaing menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang diperlukan upaya pengembangan dan pembinaan anak yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya. Sebagaimana tertuang dalam hasil konferensi Genewa tahun 1997, aspek-aspek perkembangan yang perlu diperhatikan pada anak usia dini yaitu kognitif, bahasa, sosial, moral, emosi dan kepribadian serta keterampilan motorik. Agar semua aspek ini dapat berkembang dengan baik, maka diperlukan suatu sistem pengembangan dan pembinaan anak usia dini yang berkualitas, salah satu komponen sistem pengembangan tersebut adalah program pengembangan keterampilan motorik secara tepat dan terarah.
Seperti dikemukakan Husein dkk (2002) anak usia dini berada pada lima tahun pertama yang disebut The Golden Years, masa ini merupakan masa emas perkembangan anak. Anak pada usia tersebut memiliki potensi demikian besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya, termasuk perkembangan keterampilan motoriknya artinya perkembangan keterampilan motorik sebagai perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh, keterampilan motorik dan kontrol motorik. Keterampilan motorik anak usia dini tidak akan berkembang tanpa adanya kematangan kontrol motorik, kontrol motorik tidak akan optimal tanpa kebugaran tubuh, kebugaran tubuh tidak akan tercapai tanpa latihan fisik.
Anak usia dini yang berusia 2-6 tahun memiliki energi yang tinggi. Energi dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas yang diperlukan dalam meningkatkan keterampilan fisik, baik yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan motorik kasar, seperti berlari, melompat,
bergantung, melempar bola atau menendangnya, maupun motorik halus seperti menggunakan jari-jari untuk menyusun puzzle, memilih balok, dan menyusun menjadi bangunan tertentu.
Kegiatan fisik dan pelepasan energy dalam jumlah besar merupakan ciri aktifitas anak pada masa ini. Hal ini disebabkan oleh energy yang dimiliki anak dalam jumlah yang besar tersebut memerlukan penyaluran melalui berbagai aktivitas fisik, baik kegiatan fisik yang berkaitan dengan motorik kasar maupun gerakan motorik halus.

selebihnya silakan Unduh di sini (pengembangan motorik halus Anak Usia Dini) Filetype: docx, size : 108Kb

3 komentar:

Mr. Dee mengatakan...

kok ga bisa didownload?

Admin mengatakan...

Belum pernah download dari google docs ya bro?
Di sudut kiri atas ada menu yang kira2 gini "file-unduh format asli" langsung donlot deh.
Makasih kunjungannya bro :)

Unknown mengatakan...

Bagus, sangat membantu. Ijin copy

Posting Komentar