Komunikasi adalah proses pengoperasian lambang-lambang yang mengandung arti (Susanto, 1998).
Komunikasi merupakan berlalunya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain (Davis, 2003).
Komunikasi mencakup
ekspresi wajah, sikap dan gerak-gerik, suara, kata-kata tertulis, percetakan, telegraf, telefon, dan lain-lain (Uchjana, 2003)
Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti sesuatu (Taylor, 1993).
Komunikasi adalah proses yang sedang berlangsung, seri dinamis dari kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dari pengiriman pesan ke penerima pesan (Jane, 1994).
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Unsur dari proses komunikasi meliputi unsur sosial, politik, bisnis, dan terapeutik.
Sosial
Yaitu komunikasi yang mengandung unsur hubungan antarmanusia (HAM) dan lingkungannya.
Politik
Yaitu unsur komunikasi yang berkaitan dengan politik dan biasanya digunakan dalam kehidupan bernegara.
Bisnis
Yaitu komunikasi yang didasarkan ada perhitungan untung rugi.
Terapeutik
Yaitu unsur yang digunakan dalam bidang kesehatan dengan tujuan untuk membantu pemecahan masalah, penyembuhan, dan pemberdayaan klien.
KOMPONEN KOMUNIKASI
Komponen dari pesan komunikasi meliputi pengirim pesan (sender), penerima pesan (receiver), pesan (message), serta variabel pesan (message variables) yang meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Bunyi (noise), keterampilan komunikasi (communications skill), penempatan (setting), media, umpan balik (feed back), dan lingkungan (environment).
Pengirim pesan
Adalah encoder, yaitu seorang yang menerima pesan. Pengiriman dan penerimaan pesan terjadi secara bersamaan dan merupakan aktivitas dari pengirim pesan dan penerima pesan.
Pesan
Adalah informasi yang dikirim oleh pengirim pesan dan diterima oleh penerima pesan. Pesan yang efektif adalah pesan yang jelas dan terorganisasi serta diekspresikan oleh pengirim pesan.
Variabel pesan
Meliputi komunikasi verbal dan nonverbal, bunyi, keterampilan komunikasi, penempatan, media, umpan balik, dan lingkungan.
Komunikasi verbal. Bahasa merupakan ekspresi ide atau perasaan. Kata-kata merupakan alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, mengembangkan dan membangkitkan respons emosional, atau menguraikan objek, observasi, dan ingatan.
Komunikasi nonverbal. Merupakan penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata. Perilaku nonverbal yang umum adalah menangis, tertawa, berteriak atau menjerit, dan mengerang. Bentuk Iain dari komunikasi ini meliputi ekspresi wajah, suara atau bunyi, isyarat, sikap tubuh, dan cara berjalan.
Suara atau bunyi. Bunyi mengacu pada sistem komunikasi untuk menghindari penyampaian pesan yang tidak akurat.
Keterampilan komunikasi. Meliputi kemampuan pengirim dan penerima pesan untuk mengobservasi, mendengar, mengklarifikasi, dan memvalidasi arti pesan.
Penempatan. Mengacu pada tempat atau lokasi di mana komunikasi berlangsung.
Media. Merupakan channels sensory yang membawa pesan. Channels sensory meliputi pendengaran, penglihatan, peraba, perasa, dan penciuman. Sebagai contoh, bidan melalui channels sensory penglihatan, melihat air mata klien.
Umpan balik. Merupakan proses lanjutan dari pesan yang diterima. Penerima pesan akan memberikan tanggapan atau pesan kembali kepada pengirim pesan. Umpan balik ini membantu memberikan kejelasan kepada pengirim pesan bahwa pesan yang dikirim dapat
diterima dengan tepat oleh penerima pesan atau sebaliknya. Respons verbal atau nonverbal dari penerima pesan memberikan umpan balik kepada pengirim pesan.
Lingkungan. Proses komunikasi dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Faktor eksternal meliputi suhu ruangan, tingkat kebisingan suara, bau, dan pencahayaan. Sedangkan faktor internal hanya diketahui oleh individu, misalnya perasaan lelah membuat seseorang malas untuk melakukan komunikasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Hambatan-hambatan dalam proses berkomunikasi sangatlah kompleks, menurut Potter dan Perry (1993), tahap perkembangan, persepsi, nilai, latar belakang budaya, emosi, pengetahuan, peran, dan tatanan interaksi dapat mempengaruhi isi pesan dan sikap penyampaian pesan, sehingga komunikasi interpersonal menjadi lebih kompleks.
Tahap perkembangan
Lingkungan yang diciptakan oleh orang tua mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi. Bidan menggunakan teknik khusus ketika berkomunikasi dengan anak sesuai tahap perkembangannya. Oleh karena itu, agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan anak, bidan harus mengerti pengaruh perkembangan bahasa dan proses berpikir yang memengaruhi cara dan sikap anak dalam berkomunikasi.
Persepsi
Merupakan pandangan personal terhadap suatu kejadian. Persepsi dibentuk oleh harapan dan pengalaman. Perbedaan persepsi dapat menghambat proses komunikasi.
Nilai
Merupakan standar yang memengaruhi perilaku seseorang sehingga penting bagi bidan untuk menyadari nilai seseorang. Berusaha mengetahui dan mengklarifikasi nilai seseorang merupakan hal penting dalam membuat keputusan dan interaksi. Dalam hubungan profesionalnya, seorang bidan tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai personalnya.
Latar belakang budaya
Sering kali ketika memberikan asuhan 1 bidan menggunakan bahasa dan komunikasi yang berbeda. Gaya komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya juga membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Emosi
Merupakan perasaan subjektif mengenai suatu peristiwa. Cara seseorang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain dipengaruhi oleh keadaan emosinya. Emosi memengaruhi kemampuan salah tafsir atau tidak mendengarkan pesan yang disampaikan. Bidan dapat mengkaji emosi klien dengan cara mengobservasi klien ketika berinteraksi dengan keluarga, dokter, perawat, atau bidan lainnya. Bidan juga perlu mengevaluasi emosinya karena sangat sulit untuk menyembunyikan emosi, sementara klien sangat perseptif terhadap emosi yang terpindahkan melalui komunikasi interpersonal.
Pengetahuan
Komunikasi sulit dilakukan jika orang yang berkomunikasi memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Bidan mengkaji tingkat pengetahuan klien dengan memperhatikan respons klien terhadap pertanyaan yang diajukan. Setelah pengkajian, bidan menggunakan istilah dan kalimat yang dimengerti oleh klien sehingga dapat menarik perhatian dan minatnya.
Peran
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan orang yang berkomunikasi. Gaya bidan berkomunikasi dengan klien akan berbeda dengan caranya berbicara dengan dokter, perawat, atau bidan lainnya. Bidan perlu menyadari perannya saat berinteraksi dengan klien ketika memberikan asuhan. Bidan menyebut nama klien untuk menunjukkan rasa hormatnya dan tidak menggunakan humor jika baru mengenal klien.
Tatanan interaksi
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam suatu lingkungan yang menunjang. Kebisingan, kurangnya keleluasaan pribadi atau privasi, dan ruangan yang sempit dapat menimbulkan kerancuan, ketegangan, dan ketidaknyamanan. Bidan perlu memilih tatanan yang memadai ketika berkomunikasi dengan klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar