Senin, 04 April 2011

Sabar tiada habisnya, benarkah?

Pada dasarnya manusia “normal” pasti memiliki emosi yang memang sudah menjadi naluriahnya untuk berekspresi sesuai keadaan yang diterimanya dan sabar adalah kondisi dimana seorang manusia dituntut untuk menahan emosi/ekspresi tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, selebihnya
ada beberapa kriteria yang kita kenal membutuhkan sabar dalam kegiatannya.
Dari sini mungkin sabar memang ada batasnya.  Tapi, sampai dimana kesabaran kita? Kalau saja kesabaran itu bisa diukur :D, beberapa orang mungkin berbeda tingkatannya. Aku coba sedikit kasih beberapa kalimat yang kiranya membuat batas kesabaran kita bertambah hinga tidak ada batasnya.

Pertama yang kita harus tau, dalam waktu sehari itu 24 jam … menit … detik (hitung sendiri) coba lihat, berapa waktu yang kita butuhkan untuk bersabar diluar tidur? Yap, asumsikan waktu tidur adalah 8 jam, berarti waktu untuk bersabar adalah 16 jam (kasus apa nih sampai segini?) coba pakai waktu yang 8 jam itu untuk mencharge kembali kekuatan sabar kita dan bukan dengan hanya tidur, pakailah dengan hal-hal yang bermanfaat, mungkin berdo’a, meditasi, dll. Kita tau kalau waktu untuk “tanpa emosi” itu cukup banyak kan?

Bersyukur, mungkin beberapa pernah baca “quantum ikhlas”, orang yang selalu bersyukur memang selalu beruntung, mungkin sekarang bukan waktu yang menyenangkan. Tapi, di tempat lain ada orang-orang yang lebih jauh menderita, lebih tidak menyenangkan daripada kita. Kalau kita mengerti, mungkin sekarang kita akan tersenyum dan berkata, “betapa beruntungnya aku sekarang, hal ini tidak seberapa dibanding mereka”.

Dan ini senjata yang cukup ampuh untuk bersabar. Kadangkala kondisi yang kita alami mungkin terasa begitu berat dan bahkan secara dramatis fikiran kita menganggap diri kita adalah orang yang paling menderita atas kondisi tersebut, kondisi dimana rasanya seolah “simalakama” dan katakanlah tidak punya pilihan (pokoknya kondisi terburuk dalam hidup). Iya, memang benar, dan jawaban yang paling mudah adalah MATI SAJA. Benar, Aku TIDAK SEDANG BERCANDA!!.  Kalau kita mati, hilanglah sudah semua masalah-masalah yang menyebalkan dari hidup dan semuanya hilang begitu saja seperti menghapus sebuah tulisan. Mudah bukan? Dan kita hanya akan dihadapkan dua pilihan. MATI KONYOL ATAU BERJUANG? Kalau terus hidup dan berjuang, pasti akan ada masa dimana roda berputar dan kebahagiaan pasti akan datang. Kalau memilih mati saja… ya, yang memilihnya memang tidak pantas jadi manusia bahkan sebagai “sesuatu yang hidup dan bernyawa", malu dong sama nyamuk jiakakak….

Yup, tentu kita gak mau mati semudah itu… masih banyak hal yang menyenangkan di dunia ini, masih banyak tempat yang belum kita kunjungi, makanan yang belum kita cicipi, masih banyak hal yang belum kita lihat, masih banyak cerita yang belum kita tuliskan.  Semua itu hanya butuh sedikit sabar sesaat.

Okay, seperti yang aku bilang diawal, topik ini berat (banget malah) untuk dibahas, tapi mungkin cukup membantu untuk kita agar tetap terus bersabar dan saya setuju kalau sebenarnya SABAR TIDAK PERNAH ADA BATASNYA KECUALI KITA MATI. Aku yakin kamu juga setuju… ^_^
terimakasih untuk membagikannya ke teman-teman yang lain yah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar